Tujuan
Hidup,,,,,
Setiap
orang pasti punya persepsi pribadi atau pandangan pribadi tentang filosofi
kehidupan, setiap dari kita yang namanya manusia pasti punya prinsip dalam
kehidupan, bagaimana cara memaknai hidup dan apa tujuan hidup. Setiap di tanya
dalam berbagai acara pasti kita bertanya-tanya apa sebenarnya tujuan kita
hidup.
Dalam
agama khususnya agama yang saya anut, yaitu agama islam, tujuan manusia hidup
adalah mengharap Ridho Allah swt, mentaati semua perintah Nya dan menjauhi
segala larangan Nya. Tapi dalam segi umum apa sih tujuan manusia itu hidup?
Kalau menurut saya dalam segi umumnya tujuan kita hidup di muka bumi ini ada 2,
yang pertama adalah:
1. “Fastabiqul
Khairat” atau lebih kerennya berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan, semua
umat manusia di muka bumi ini di anjurkan untuk berbuat baik dalam kehidupan.
Saling mengasihi, menyayangi, menjaga dan lainnya. Tidak di anjurkan untuk
saling bermusuhan satu sama lainnya. maksud dari berlomba-lomba dalam berbuat
kebaikan adalah bukan harus menebar musuh misalnya: kita di hadapakan dalam
suatu kasus dimana ada seorang ibu yang di copet terus kamu dan teman kamu
melihat hal itu, nah jadi kalian berlomba dalam menolong ibu tersebut, gag
banget kan, demi mendapatkan dompet si ibu dari pencopet kalian jadi merebutkan
dompet ibu tersebut siapa yang terlebih dahulu mengembalikan dompet tersebut ke
pemiliknya, alhasil belum juga sampai tuh dompet ke tangan pemiliknya dompetnya
sudah koyak karena kalian perebutkan, yahh jadinya bukan nya mau nolong tapi
malah nyusahin si ibu yang dompetnya sudah koyak,, gimana sih??.
Dalam hal ini kita memang berkompetisi tetapi jadilah
pengkompetisi yang jujur dan baik, gag perlu kita menjadi seorang pahlawan
tetapi harus merelakan teman sendiri sebagai musuh. Dari cerita diatas, 2 orang
yang membantu ibu tersebut nampak bersaing satu sama lain demi mendapatkan 1
kebaikan, namun bukan kebaikan yang diterima melainkan keburukan,. Perlu di
ingat nih good reades bahwa kebaikan yang kita kerjakan sekecil apapun itu di
catat sama malaikat Allah yang penglihatannya lebih tajam dari penglihatan
kita, dan kalau 2 orang dalam cerita tersebut tidak bersaing untuk
memperebutkan dompet si ibu mereka juga akan mendapatkan 1 kebaikan yang sama,
jadi untuk tiap orang yang melakukan kebaikan akan mendapatkan 1 kebaikan untuk
dirinya sendiri, jadi gag akan tuh 1 kebaikan itu akan di bagi dua. Untuk kamu
½ kebaikan dan aku ½ kebaikan, hahaha jangan sampai salah persepsi yah good
readers, masing-masing dari kita mendapatkan 1 kebaikan dari setiap kebaikan yang
kita perbuat untuk orang lain dan diri kita sendiri. Nah salah satu hal kecil
yang selalu kita dengar nih, baik dari guru, pak ustadz maupun orangtua, bahwa
menyingkirkan krikil atau jarum di jalan adalah suatu kebaikan walaupun itu
terlihat seperti hal sepele iya kan?, itu masih contoh yang terlihat, kalau
contoh yang tidak terlihat yang bagaimana?, contohnya adalah niat, nah good
readers pernah gag berniat sesuatu hal dalam hati baik dalam hal keburukan
maupun kebaikan, pasti pernah nih terlintas di benak hati nya, saya aja pernah
hehehe. Nah niat yang terbesit dalam hati kita itu juga akan di catat lohh sama
malaikatnya ALLAH, walaupun niat tersebut belum kita realisasikan secara nyata
namun sudah jelas kita berniat. Maka niat itulah yang dicatat. Wahh bahaya juga
nih kalau kita berniat yang aneh2x ya gag?. So good readers kita itu seperti
apa yang kita pikirkan, Hati kita mencerminkan siapa kita,seperti sabda nya
Rasulullah nih,
Nabi saw bersabda: "Ketahuilah, sesungguhnya di dalam tubuh manusia ada segumpal
daging, apabila daging itu baik maka baiklah tubuh manusia itu, akan tetapi
bila daging itu rusak maka rusak pula tubuh manusia. Ketahuilah bahwa
sesungguhnya segumpal daging itu adalah hati."[HR. Bukhari-Muslim].
Nah,
kesimpulannya : Semua kebaikan dan keburukan sumbernya adalah diri kita
sendiri, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik dan selalu mengharap
kepada Nya. Jadi Tunggu apa lagi, ayo kita menebar kebaikan dan berlomba dalam
berbuat kebaikan. Lets Go.......
2.
“Sebaik-baiknya manusia adalah manusia
yang bermanfaat bagi manusia lainnya”. Ada yang tau maksud dari kata-kata
di atas gag? Akkhh pasti good readers dah pada tau kan, salah satu poin
terpenting dalam kehidupan kita adalah menjadi manusia yang bermanfaat, menebar
kebaikan dimanapun kita berada. Jadi ngerasa gag kenapa hal ini saya taruh di
poin 2, karena poin ini adalah poin yang mencakup segalanya. Kalau kita sudah
berbuat kebaikan maka sudah jelas kita bermanfaat bagi orang lain. Dari hal ini
lah muncul yang namanya BAHAGIA, kenapa bisa bahagia? Karena kita merasa hidup
kita nih gag sia-sia, kita merasa hidup kita berguna bagi orang lain, yang
pasti yang tau jawaban dari kebahagian kita adalah HATI kita, so tanya Hati mu.
Nah good readers ternyata BAHAGIA bisa melahirkan yang namanya IKHLAS, lohh kok
bisa, kapan nikahnya?? Hehehe, percaya gag sih ikhlas itu ilmu yang sulit, yang
tau jawabannya hanya kita, HATI. Kalau di tanya, kamu ikhlas,? Ya saya ikhlas?
Bisa jadi itu hanya di bibir saja, di hati siapa yang tau? The answer is ALLAH
dan KITA Yang tau. Oke-oke biar saya jelaskan, kenapa setelah bahagia bisa
muncul ikhlas,sobat bagi saya kebahagian yang sempurna itu adalah jika setiap
apa yang saya lakukan itu bermanfaat bagi orang-orang yang ada di sekitar saya,
melihat senyum mereka saja itu sudah cukup membuat saya senang, gag perlu deh
ucapan terimakasih dari mereka yang sudah saya tolong tapi senyum mereka
menyegarkan hati saya,.
Pernah gag sih kamu merasakan rasa yang seperti itu,
terasa sangat lapang, Sejuk dan indah di Hati. Hmm hanya kamu yang tau
jawabannya, saya juga gag tau apa itu bisa di sebut ikhlas atau tidak, namun
ibu saya pernah berfilosofi tentang ikhlas, walaupun menurut saya filosofinya
ini sangat jorok. saat itu saya tanya kepada beliau rasa ikhlas itu seperti apa
sih mak?, terus tau beliau jawab apa, “saat
buang hajat bagaimana perasaan mu”?, “Lega, nikmat yahh gitulahh, namanya habis
buang hajat yahh ploong gitu” kata saya begitu, saya sempat bingung kok
bisa ke buang hajat sihh, ini kan bahas Ikhlas. “terus kalau sudah ploong mau gag ingat2x lagi tuh proses buang
hajatnya?”tanya beliau senyum-senyum gag jelas. “yahh, kagaklah, buat apa diingat itukan jorok, kenapa sih mak, kenapa
jadi bahas buang hajat, emangnya lagi pengen buang hajat mak?”. “Nahh tuh tau jawabannya,” kata beliau
tenang. “jawaban apa, lagi pengen buang
hajat?”. Kata ku mulai tak sabar.
“yahh jawaban ikhlasnya lah,”kata beliau masih dengan tenangnya, saya yang
bingung memandang beliau dengan dahi berkerut, “Maksudnya?” tanya saya bingung. “anggap saja Ikhlas itu sama dengan halnya saat kamu buang hajat, saat
kamu mengeluarkan hajat kamu merasa ploong kan, nah setelah kamu keluarkan kamu
gag mau ingat-ingat lagi apa yang telah kamu keluarkan. Sama halnya saat
melakukan sesuatu misalnya bersedekah atau menolong orang lain kamu akan
merasakan sesuatu yang membuat hati kamu ploong juga, merasa bermanfaat bagi
orang sekitar kamu, namun ingat dalam melakukan sesuatu jangan pernah
mengharapkan imbalan walaupun itu hanya sekedar ucapan terimakasih, seperti hal
nya saat kita bersedekah, kalau bisa tangan kiri jangan sampai tau kalau kita
sedang bersedekah...”
Nahh baru deh saya paham tuh maksud dari filosofinya.
Setiap yang kita lakukan adalah Ikhlas karena ALLAh swt, karena kalau kita
mengharapkan imbalan berarti perlu dipertanyakan tuh keikhlasan kita, coba kita
tanya diri kita deh, seandainya Allah meminta imbalan pada kita dari semua yang
sudah Dia berikan untuk kita, apa kita sanggup membalasnya, melaksanakan
perintahnya saja masih acak kadut,, hehe. Ya ammpun semoga kita terhindah dari
sifat yang kufur yah, aamiin.
Nahh
bahagia sudah, ikhlas sudah dan yang terakhir buah dari menjadi bermanfaat bagi
orang lain adalah SYUKUR, ketahuilah sobat, bahwa dari menjadi orang yang
bermanfaat bagi orang lain membuat kita menjadi manusia yang berguna dan
BAHAGIA, dari BAHAGIA kita merasakan yang namannya IKHLAS karena membantu
mereka dengan Hati tanpa mengharap sedikitpun, dari BAHAGIA dan IKHLAS kita
akan merasakan yang namanya SYUKUR, inilah proses yang paling akhir, so bahagia
itu sederhana saja kan, BAHAGIA itu IKHLAS dan SYUKUR, berarti kita termasuk
hambanya yang selalu ingat pada NYA, bahwa hidup ini, nafas ini dan kesempatan
yang masih Allah percayakan buat kita adalah karunia yang tak terhingga, coba
deh kita mensyukuri sesuatu hal itu dari hal yang terkecil dulu, karena sesuatu
yang indah itu berasal dari hal-hal kecil, toh kita terjatuh juga bukan karena
batu besar namun kita terjatuh karena krikil kecil. Dan hal kecil yang terlihat
sepele itu sesungguhnya bermakna besar di hadapan Allah, percaya deh. Yang
sering kita lupa mengucapkan syukur adalah, sewaktu bangun pagi, sepele banget
kan, pernah gag good readers saat bangun pagi langsung mengucapkan,
“ALHAMDULILLAH ya Allah saat nafas yang masih
berhembus ini, sehingga hamba dapat melakukan Aktivitas di pagi yang cerah dan
penuh berkah ini,” pernah gag? Kalau
saya Alhamdulillah saya pernah melakukannya, tau gag efeknya apa? Bahagia,,,
setiap yang saya lakukan itu terasa ringan banget,,, dan memulai aktivitas
dengan pikiran positif dan kata-kata positif dapat memacu semangat kita dalam
menjalani hari-hari, coba deh good readers, pasti ketagihan, hehe. Karena sesuatu yang dimulai dengan kata-kata
positif, keikhlasan dan kesyukuran akan menghasilkan kebahagian tersendiri bagi
kita. So jangan mulai hari-hari kita dengan mengeluhh setiap hari, apa gag
capek tuh ngeluh terus padahal Allah sudah menfasilitasi kita dengan berbagai
macam kemampuan untuk terus berusaha, tinggal kita nya aja yang memanage kinerja
kita sebagai manusia, mau jadi manusia yang bermanfaat atau menjadi manusia
yang mengeluh setiap saat.so the choice depend on you guys,,,.. Selamat
Mencoba... Salam Semangat ^_^
Maaf jika ada yang kurang berkenan, karena tujuan hidup
ini menurut pandangan saya secara pribadi, tidak ada unsur apapun,jika ada
saran-kritik ataupun komentar bisa langsung ke alamat email saya mujahidahimpian@yahoo.co.id atau bisa
komentar langsung di blog saya ini. terimakasih ^_^... Sesungguhnya yang sempurna Hanya Milik Allah swt dan saya hanyalah bagian terkecil sangat-sangat kecil malah, dari kesempurnaan itu.