Jumat, 28 Januari 2011

Mencintai dan Dicintai

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Jika kita dihadapkan pada suatu pilihan, manakah yang akan kita pilih, mencintai atau dicintai?
Jelas, saya pilih mencintai, meski tanpa dicintai.
karena aktivitas mencintai adalah fitrah insani yang identik dengan memberi.
sebuah ekspresi hati untuk menghilangkan derita.
suatu manifestasi positif dari rasa bahagia.
pada saat kau mencintai, kau akan merasakan dadamu begitu lapang merasakan kesejukan.

Aktivitas mencintai sangat mungkin diupayakan, karena ia hadir dari dalam diri.
ia datang setelah sandaran mutlak pada cahaya kita lekatkan.
Aktivitas mencintai sangat mungkin kita lakukan, sedangkan mengharapkan dicintai adalah suatu kemungkinan yang nisbi.
ia bisa hadir disaat kita benar-benar membutuhkannya. namun bisa jadi tidak ada sama sekali.
Jika kita berharap terlalu besar, maka yang akan datang adalah rasa kecewa.
Aktivitas dicintai adalah karma terhadap sebuah aktivitas mencintai.
Ia akan datang dengan sendirinya jika kita benar dan tulus dalam mencintai.


Namun demikian mengharap dicintai adalah sah-sah saja.
Sebagai manusia kerap kali hal itu menimpa kita.
Tapi kenisbian didalamnya tak bisa kita hilangkan.
Mungkin suatu saat kita merasa dicintai, Padahal kita sedang dikasihani.
Mungkin pula suatu saat kita merasa dicintai, Padahal kita sedang dibenci.

Mengukur Cinta pada jiwa yang berbeda adalah suatu hal yang sulit.
Berbeda dengan cinta yang kita hadirkan dalam jiwa kita.
Begitu cinta itu hadir, kita akan segera merasakan keberadaanya.
dan secara sadar kita tahu bahwa itu CINTA>

Sebab itu jika engkau terluka, jika engkau mengharap energi cinta untuk membuat mu bahagia dan merasa lebih berharga.
Hadirkanlah Cinta dalam dirimu.
Bukan menunggu Cinta datang padamu.
Karena sesungguhnya Obat itu ada padamu duhai sobat....

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

(Di ambil dari Buku " Muhasabah Cinta" Oleh : Rafif Amir, hal 7)

Dengan penambahan seperlunya.

^_^......... SEMOGA BERMANFAAT.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar